GDL

BANDUNG, (PR).Di tengah ketidakpastian keamanan, kenaikan harga minyak, dan dampak flu burung, tren pariwisata dunia tahun 2006 tetap akan tumbuh berkembang. Pertumbuhan tahun ini diprediksikan lebih tinggi dari tahun 2005, yakni 5,5 persen di dunia dan 7 persen di Asia Pasifik.

Hal itu dikatakan Kepala Diuas Kebudayaan dan Patiwisata Jawa Barat, Drs. H.I. Budhyana, M.Si., di sela International Conference on Cultural Tourism and Local Communities, yang tengah berlangsung di Yogyakarta dan baru akan berakhir Jumat (10/2) pertelefon kepada "PR", Kamis (9/2).
"Pertumbuhan sektor pariwisata terus terjadi sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat dunia terhadap dunia pariwisata. Bahkan pertumbuhan sektor wisata akan turut mendorong terciptanya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan, terutama pariwisata budaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pelaku budaya," ujarnya.

Dikatakannya, pariwisata budaya selain bagian dari upaya pelestarian, pembinaan serta pengembangan seni tradisi,juga membuka kesempatan kerja, mengembangkan sosio-ekonomi. Selain itu, pariwisata budaya secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.

Dalam pertemuan yang dihadiri 31 anggota United Nation World Tourism Organization (UN WTO) beberapa di antaranya dihadiri langsung Menteri Pariwisata, terungkap bahwa berdasarkan laporan Bank Dunia sekira 65% penduduk di Asia merupakan penduduk miskin. Hal ini berarti 712 juta orang hidup dengan pendapatan kurang dari satu dolar AS per hari.

Diharapkan, pertumbuhan sektor pariwisata mampu menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah. "Dalam hal ini sektor pariwisata harus dapat menemukan cara-cara praktis khususnya dalam memotivasi pelaku atraksi kebudayaan, sehingga dapat berperan memerangi kemiskinan," tambahnya.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark