GDL

Saat proses pemotongan berlangsung, temperatur pada pahat terutama pada bidang geram dan bidang utama pahat sangat tinggi karena luas bidang kontak yang relatif kecil dan energi panas yang timbul cukup besar. Kondisi tersbut dapat menyebabkan permukaan aktif pahat akan mengalami keausan atau kerusakan. Semakin besar keausan pahat yang terjadi dapat menyebabkan menurnnya kekerasan pahat dan dapat mengakibatkan dampak yang lain terhadap kondisi mesin perkakas dan hasil geometrik produk. Pahat mempunyai batas waktu pemakaian sampai dianggap tidak bisa digunakan lagi atau tidak bisa diasah lagi. Tindakan koreski yang harus dilakukan dalam proses pemesinan adalah penentuan umur pahat atau mengetahui besar pengaruh dari parameter utama proses pemesinan. Rumus teoritik umur pahat yang telah ditemukan tidak dapat langsung diterapkan dalam praktek, sehingga perlu dilakukan penelitian tmtuk menghasilkan rumus empirik. Rumus empirik yang pertama yaitu dikemukakan oleh F.W. Taylor dan beberapa para pakar di bidang teknik produksi seperti Colding, Konig Depeireux, dan Taufiq Rochim, serta data pemesinan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat material pahat. Untuk melengkapi informasi data pemesinan jenis material lokal, dibutuhkan penelitian untuk mengetahui pengaruh parameter proses pemesinan terhadap umur pahat dan salah satu dengan metoda pengujian bubut muka (facing test methods) yang dilakukan dengan menggunakan mesin bubut CNC dan dengan pahat bubut khusus berbentuk batang penampang segiempat dan salah satu ujungnya digerinda sehingga membentuk bidang aktif. Hasil yang dicapai adalah hubungan fungsional atau korelasi secara empirik antara diameter kritik dengan putaran spindle, gerak pemakanan, dan besar pengaruh putaran spindel, gerak pemakanan, dan gerak pemakanan terhadap umur pahat.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark