Path: Top > Skripsi - D4 > 2017 > Jurusan Teknik Konversi Energi > Program Studi Teknik Konservasi Energi > 2023

Perancangan Ulang Ketebalan Tube pada Air Preheater Akibat Terjadinya Korosi di PLTU Bengkayang

Re-design Air Preheater's Tube Thickness due to Corrosion at PLTU Bengkayang

Skripsi, 016 / 2023 / TKE
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2024-01-09 11:29:27
Oleh : 191734019 - Kinanti Ulyasa (kinantiulyasa@gmail.com)
Dibuat : 2024-01-09, dengan 4 file

Keyword : Air Preheater, ketebalan tube, korosi
Subjek : Air Preheater, Tube Thickness, Corrosion

Air Preheater merupakan teknologi yang memanaskan udara untuk pembakaran sebelum udara memasuki ruang pembakaran. Udara tersebut diperlukan ruang bakar sebagai udara pembakaran untuk proses pembakaran batubara. Pemanasan udara terdapat pada sistem heat recovery boiler dengan pemanfaatan panas dari flue gas hasil pembakaran. Air Preheater yang digunakan boiler unit 1 PLTU Bengkayang memiliki tipe recuperative tubular air preheater. Terdapat tiga stage Air Preheater untuk kebutuhan proses pembakaran pada boiler unit 1 tersebut. Stage paling bawah atau stage 1 yaitu stage yang pernah dilakukan plugging tube akibat terindikasinya kebocoran pada tube Air Preheater. Kebocoran yang terjadi diakibatkan karena terjadinya kenaikan kandungan SO2 pada flue gas melebihi kondisi normal yaitu diatas 200 mg/m3 . Kenaikan kandungan tersebut menjadi penyebab korosi terutama pada air preheater stage paling bawah karena berada pada area dengan temperatur paling rendah. Terjadinya korosi menyebabkan permasalahan kebocoran pada Air Preheater sehingga dilakukan perancangan ulang ketebalan tube pada air preheater terutama di stage paling bawah. Perancangan dilakukan dengan menaikkan ketebalan tube dari pemilihan dimensi diameter luar (OD) tube dan mengembalikan temperatur keluaran flue gas existing berada pada temperatur standardnya yaitu ≥120℃. Temperatur keluaran flue gas dijaga pada keadaan tersebut karena akan menjaga komponen dari terjadinya korosi sebagai penyebab terjadinya kebocoran. Ketebalan tube yang dipilih memiliki nilai koefisien laju perpindahan panas sebesar 1,726 Btu/hr.ft2 . ℉. dengan dimensi geometri diameter luar (OD) sebesar 42,16 mm (1,66 inch) dan ketebalan sebesar 2,58 mm (0,102 inch). Selain itu, dalam aturan praktis sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian korosi diperoleh overdesign pada ketebalan yang dipilih sebesar 18,26%. Perancangan ini menggunakan metode Donald Q. Kern dengan syarat berupa penurunan tekanan dan faktor kekotoran. Pemasangan air preheater dengan ketebalan tube yang dipilih akan memberikan biaya penghematan dari maintenance dilakukannya plugging pada tube air preheater. Perancangan ini memiliki kelayakan dari segi ekonomi dengan nilai NPV sebesar Rp 8,779,442,456.52.

Deskripsi Alternatif :

Air Preheater is a technology that heats air for combustion before the air enters the combustion chamber. This air is needed in the combustion chamber as combustion air for the coal combustion process. Air heating is contained in the boiler heat recovery system by utilizing heat from the flue gas produced by combustion. The air preheater used by boiler unit 1 of PLTU Bengkayang has a recuperative tubular air preheater type. There are three stages of Air Preheater for the needs of the combustion process in the boiler unit 1. The lowest stage or stage 1 is the stage where tube plugging has been done due to an indication of a leak in the air preheater tube. Leaks that occur are caused by increase in SO2 content in the flue gas beyond normal conditions, namely above 200 mg/m3 . The increase in this content is a cause of corrosion, especially in the lowest air preheater stage because that stage is in the lowest temperature’s area. The occurrence of corrosion causes leakage problems in the Air Preheater so that the tube thickness is redesigned on the Air Preheater, especially at the lowest stage. The design is carried out by increasing the thickness of the tube from the selection of the tube outer diameter (OD) dimensions and returning the existing flue gas output temperature to its standard temperature, which is ≥120℃. The flue gas output temperature is maintained at this condition because it will protect the components from corrosion as a cause of leakage. The selected tube thickness has a heat transfer rate coefficient of 1,726 Btu/hr.ft2 . ℉. With and outer diameter (OD) geometry dimension of 42,16 mm (1,66 inches) and a thickness of 2,58 mm (0,102 inches). In addition, in practical rules as a form of prevention and control of corrosion obtained overdesign at the selected thickness of 18,26%. This design uses the Donal Q. Kern method with conditions such as pressure drop and dirtiness factor. Installing an air preheater with the thickness of the tube selected will save cost from maintenance by plugging the air preheater tube. This design has economic feasibility with an NPV value of Rp 8,779,442,456.52.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Slameto, S.T., M.Eng.

    Pembimbing 2: Dr. Dra. Sri Widarti, M.Si., M.Sc., Editor: Erlin Arvelina

Download...