GDL

Purification of Chitosan From Fermentation of Crab Shell Waste using Acetic Acid Solution

Tugas Akhir, 002 / 2021 / TKI
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2024-01-09 11:31:08
Oleh : Alfariz Dwi Pradana - 181411004 & Holis Muhlis - 181411015 (holis.muhlis.tki18@polban.ac.id )
Dibuat : 2024-01-09, dengan 4 file

Keyword : Purification Chitosan, Fermentation, Crab Shell Waste, Acetic Acid
Subjek : Pemurnian Kitosan, Fermentasi, Limbah Cangkang Kepiting, Asam Asetat

Perairan Indonesia mampu menghasilkan 65 ribu ton kepiting pada tahun 2018 dengan 40-60% total beratnya merupakan limbah cangkang kepiting. Limbah ini dapat dikonversi menjadi senyawa kitosan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Fermentasi menjadi salah satu alternatif proses konversi cangkang kepiting menjadi kitosan karena dinilai lebih ramah lingkungan. Proses fermentasi dapat dilakukan secara sekuensial menggunakan bakteri Lactobacillus acidophilus dan Bacillus subtilis. Kitosan yang dihasilkan dari proses fermentasi, masih memiliki nilai kadar abu dan kadar protein yang belum memenuhi standar SNI (nilai kadar abu adalah sebesar 35,62% dengan standar SNI maksimal 5% dan kadar protein sebesar 36,5% dengan standar SNI maksimal 31,2%). Salah satu upaya peningkatan kualitas produk kitosan dapat dilakukan dengan proses pemurnian melalui metode ekstraksi padat cair dengan pelarut asam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi rasio kitosan hasil fermentasi dengan pelarut asam asetat 1% terhadap tingkat kemurnian kitosan yang dihasilkan. Proses pemurnian kitosan dilakukan dengan variasi rasio kitosan hasil fermentasi terhadap pelarut asam asetat 1% pada perbandingan 1:60, 1:80, 1:100 dan 1:120 (b/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses pemurnian kitosan diperoleh pada rasio 1:60 dengan nilai kadar air, kadar abu, kadar protein, kelarutan dalam asam asetat 1% dan derajat deasetilasi berturut-turut sebesar 24,3%, 58,6%, 9,2%, 93,3% dan 75,5%.

Deskripsi Alternatif :

Indonesian waters are capable of producing 65 thousand tons of crabs in 2018 with 40-60% of the total weight being crab shell waste. This waste can be converted into chitosan compounds which have a high selling value. Fermentation is an alternative process for converting crab shells into chitosan because it is considered more environmentally friendly. The fermentation process can be carried out sequentially using Lactobacillus acidophilus and Bacillus subtilis bacteria. Chitosan produced from the fermentation process still has an ash and protein content that does not meet the SNI standard (the ash content value is 35.62% with the SNI standard max 5% and the protein content is 36.5% with the SNI standard max 31,2%). One of the efforts to improve the quality of chitosan products can be done with a purification process through the leaching method with an acid solvent. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the ratio of fermented chitosan with 1% acetic acid solvent on the level of purity of the chitosan produced. The chitosan purification process was carried out by varying the ratio of fermented chitosan to 1% acetic acid solvent at a ratio of 1:60, 1:80, 1:100 and 1:120 (w/v). The results showed that the optimum conditions of the chitosan purification process were obtained at a ratio of 1:60 with the values of water content, ash content, protein content, solubility in acetic acid 1% and the degree of deacetylation respectively 24.3%, 58.6%, 9.2%, 93.3% and 75.5%.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

Properti	Nilai Properti
ID Publisher	JBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama Kontak	Erlin Arvelina
Alamat	Jl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
Kota	Bandung
Daerah	Jawa Barat
Negara	Indonesia
Telepon	022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax	022 201 3889
E-mail Administrator	erlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKO	erlin.arvelina@polban.ac.id