Path: Top > Tugas Akhir - D3 > 2017 > Jurusan Teknik Kimia > Program Studi Teknik Kimia > 2021
Simulasi Pengambilan Kembali V2O5 dari Katalis Bekas Dengan Metode Leaching Menggunakan Pelarut Amonia yang Dilakukan Pada HYSYS
The Simulation of V2O5 Recovery from Spent Catalyst by Applying Leaching Method using Ammonia Solvent carried out on HYSYS
Tugas Akhir, 007 / 2021 / TKIUndergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2024-01-09 13:07:20
Oleh : Anita Aura Pramudita - 181411005 & Hilda Fania Agustin - 181411014 (hilda.fania.tki18@polban.ac.id)
Dibuat : 2024-01-09, dengan 4 file
Keyword : Simulation, V2O5 Recovery, Spent Catalyst, Applying Leaching Method, Ammonia Solvent, HYSYS
Subjek : Simulasi, Pengambilan Kembali, V2O5, Katalis Bekas, Metode Leaching, Pelarut Amonia, HYSYS
Vanadium pentaoksida ialah senyawa metal aktif yang banyak dipakai dalam industri kimia sebagai katalis. Ketergantungan akan katalis V2O5 yang diperoleh secara impor dengan harga tinggi dan terus meningkat, sehingga diperlukan sumber alternatif untuk memperoleh V2O5. Katalis V2O5 bekas masih mengandung V2O5 sebanyak 2,356 kg/40 kg katalis bekas (La Ifa, 2017). V2O5 dari katalis bekas dapat diambil kembali dengan metode leaching menggunakan pelarut yang bersifat asam, basa, dan garam. Pelarut NH3 dipilih pada proses ini karena dapat memisahkan V2O5 dari impurities dengan baik dengan hasil 6% lebih tinggi dibandingkan pelarut NaOH (Villarreal M. S, 1999) dan pelarut tersebut dapat melarutkan V2O5 dengan ketersediaan yang melimpah dan harga terjangkau. Penelitian ini dilakukan pada perangkat lunak Hysys, karena proses ini melibatkan reaksi, maka reaktor konversi dipilih sebagai unit proses dengan pengoperasian yang sederhana dan proses untuk converge lebih mudah sehingga akan memudahkan proses simulasi. Hasil simulasi dilakukan uji validasi dengan membandingkan dengan penelitian nyata dalam rujukan, dengan parameter yang diuji yaitu perolehan kembali V2O5 yang dilakukan pada laju alir pelarut 6,28 kgmol/h; 3,77 kgmol/h; 5,02 kgmol/h; 7,04 kgmol/h, dan 7,54 kgmol/h. Hasil simulasi memiliki error sebesar 0,62%-21,44%, sehingga simulasi kurang valid karena terdapat perbedaan cukup signifikan. Dilakukan analisis pengaruh suhu terhadap V2O5 yang berhasil dipisahkan dari katalis bekas, yaitu pada suhu 25â°C sampai 300°C V2O5 diperoleh kembali sebanyak 34%-39%, dari 400°C sampai 600°C naik signifikan sampai 76% dan turun perlahan sampai suhu 900° C mencapai 73%. Suhu paling optimal pada simulasi untuk memperoleh V2O5 kembali yaitu 600°C dengan perolehan mencapai 76%.
Deskripsi Alternatif :Vanadium pentaoxide is an active metal compound that is widely used in the chemical industry as a catalyst. The dependence on imported V2O5 catalysts is high and continues to increase, so alternative sources are needed. The spent V2O5 catalyst still contains 2,356 kgs V2O5 /40 kgs of spent catalyst (La Ifa, 2017). V2O5 from the spent catalyst can be recovered by the leaching method using acid, base, salt solvent. NH3 solvent was chosen in this process because it can extract selectively from the impurities (Zeng, 2009), with a yield of 6% higher than NaOH solvent (Villarreal M. S, 1999) and NH3 solvent can dissolve V2O5 with abundant availability and affordable prices. This research was conducted on the Hysys software, conversion reactor is chosen as the unit process because the process involves reaction, with simple operation and faster convergence process so that it will facilitate the process. The results were validated by comparing with the real research in the reference, with the parameters tested, namely the recovery of V2O5 carried out at a solvent flow rate of 6.28 kgmol/h; 3.77 kgmol/h; 5.02 kgmol/h; 7.04 kgmol/h, and 7.54 kgmol/h. The simulation results have an error of 0.62%21.44%, so the simulation is not valid enough because there are significant differences. An analysis of the effect of temperature on the V2O5 which was successfully separated from the spent catalyst was carried out, namely at a temperature of 25 ° C to 300 ° C V2O5 was recovered as much as 34%-39%, from 350 ° C to 600 ° C it rose significantly to 76% and decreased slowly until the temperature of 900 ° C reached 73%. The most optimal temperature to recover V2O5 is 600 ° C with a gain of 76%.
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | JBPTPPOLBAN |
Organisasi | |
Nama Kontak | Erlin Arvelina |
Alamat | Jl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga |
Kota | Bandung |
Daerah | Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Telepon | 022 201 3789 ext. 168, 169, 239 |
Fax | 022 201 3889 |
E-mail Administrator | erlin.arvelina@polban.ac.id |
E-mail CKO | erlin.arvelina@polban.ac.id |
Print ...
Kontributor...
- Pembimbing 1 : Ir. Heriyanto, M.T.
Pembimbing 2 : Dhyna Analyes T, S.T., M.T., Editor: Muhammad Abdillah Islamy, S.Pd
Download...
File : KELENGKAPAN TA - 181411005 & 181411014.pdf
(316308 bytes)
File : BAB 1 - 181411005 & 181411014.pdf
(97347 bytes)
File : BAB 2 - 181411005 & 181411014.pdf
(197738 bytes)
File : BAB 5 - 181411005 & 181411014.pdf
(85888 bytes)