Path: Top > Skripsi - D4 > Jurusan Teknik Kimia > Prodi T. Kimia Produksi Bersih > 2012

PRA RANCANGAN UNIT HYDROTREATING NAPHTHA PRODUK CDU KILANG PERTAMINA UP II DUMAI

PRELIMINARY DESIGN OF HYDROTREATING UNIT OF NAPHTHA FROM CDU PERTAMINA UP II DUMAI PLANT

Tugas Akhir, 005 / 2012 / KPB
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2018-09-03 15:05:50
Oleh : Bismi Dzikri Fardina - 08414003 & Fadlilah Sukri Pertami - 09414008
Dibuat : 2013-10-01, dengan 1 file

Keyword : naphtha, hydrotreating, platforming, desulfurisasi, denitrogenasi, reactor fixed bed
Subjek : naphtha, hydrotreating, platforming, desulfurization, denitrogenation, fixed bed

Naphtha adalah salah satu turunan minyak bumi yang dikonversi lebih lanjut menjadi bahan bakar minyak. Kendala yang dijumpai pada kilang minyak bumi dalam mengonversi naphtha menjadi bahan bakar minyak yaitu adanya pengotor-pengotor dalam naphtha yang akan menyebabkan katalis platina (Pt) pada unit platforming menjadi tidak aktif. Pengotor-pengotor yang ada dalam naphtha antara lain senyawa ikatan oksigen, sulphur, nitrogen dan garam mineral. Oleh karena itu, sebelum masuk ke unit platforming, pengotor-pengotor di dalam naphtha tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu. Kadar maksimal sulfur dan nitrogen sebagai persyaratan umpan untuk unit platforming masing-masing adalah 0,5 ppm. Pengolahan awal untuk menghilangkan atau mengurangi kadar pengotor pada umpan unit platforming adalah menggunakan unit hydrotreating. Proses desulfurisasi dan denitrogenasi ini berlangsung dalam fase gas pada reaktor fixed bed yang bekerja secara adiabatis dengan bantuan katalis. Pada kondisi saat ini, katalis A untuk unit hydrotreating skala pilot plant di R&D Pertamina Pulogadung, Jakarta diganti dengan katalis B,dengan menggunakan katalis yang sama akan dibuat rancangan unit hydrotreating yang merupakan scale-up dari skala pilot plant di R&D Pertamina Pulogadung, Jakarta ke skala industri kilang Pertamina UP II, Dumai. Peralatan proses yang akan dibuat rancangan scale-up nya diantaranya furnace, reaktor fixed-bed, stripper, separator, kondensor, cooler, scrubber, dan dryer, serta peralatan pendukung lainnya seperti pompa dan kompressor. Unit hydrotreating ini memiliki kapasitas 70 m3/jam , Kebutuhan bahan baku naphtha sebanyak 46. 774 kg/jam dan hidrogen sebanyak 915,586 kg/jam. Untuk kebutuhan utilitas, unit hydrotreating ini membutuhkan steam 21,72 kg/jam, air 261.586 kg/jam, fuel oil 273,13 L/jam, dan listrik 791,03 kWh. Unit hydrotreating ini beroperasi selama 24 jam dalam sehari dan 330 hari dalam setahun. Tenaga kerja yang diperlukan adalah 15 orang operator dan seorang supervisor. Modal tetap yang dibutuhkan sebesar $ 496,243,663.3. Biaya produk yang dibutuhkan sebesar $ 526,374,547.8. Hasil evaluasi menunjukkan keuntungan sebelum pajak sebesar $ 89,430,405.76. Break Even Point (BEP) rata-rata selama 15 tahun (pada umur alat 15 tahun) adalah 38,02 %. Internal Rate of Return (IRR) 15%, dan Return of Investment (ROI) sebesar 15,6 %. Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan ekonomi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa rancangan unit hydrotreating ini layak dikaji lebih lanjut untuk didirikan. Kata kunci : naphtha, hydrotreating, platforming, desulfurisasi, denitrogenasi, reactor fixed bed

Deskripsi Alternatif :

Naphtha is a petroleum derivative that will be further converted into fuel oil. The existence of impurities in naphtha will encountered a constraint in petroleum refineries. It will cause the performance of the platinum (Pt) catalyst on the platforming unit. Impurities present in the naphtha are consist of oxygen compounds, sulfur, nitrogen and mineral salts. Therefore, before being fed into the platforming unit, impurities in naphtha must be removed first by using desulfurization process and denitrogenation process on a hydrotreating unit. The maximum sulfur and nitrogen content allowed in the feed of the platforming unit is 0.5 ppm each. Desulfurization process and denitrogenation process take place in the gas phase in a fixed bed reactor which run in adiabatic condition with the aid of a catalyst. The catalyst used is a B catalyst. Reactor performance with B catalyst has now been tested in the R & D Pertamina, Pulogadung Jakarta at pilot scale. Preliminary design of a naphta hydrotreating unit in this project work is based on data resulted from pilot scale studies. The design capacity of hydrotreating unit is 10.6 MBSD (70 m3/hr) and planned to be built in the refinery plant Pertamina UP II Dumai. Equipment designed for the hydrotreating unit consists of furnace, reactor, condenser, separator, stripper, cooler, scrubber, dryers, and other support equipments. The needs of utilities for the hydrotreating unit are 21.72 kg steam / hour, water 261 586 kg / hour, fuel oil 273.13 liters/hour, and 791.03 kWh electricity. Hydrotreating unit will be run on the basis of 24 hours a day and 330 days a year. Labor required is 15 people operators and one supervisor. Fixed capital required of $ 496,243,663.3. The cost of the production is $ 526,374,547.8. Economic evaluation shows a profit before tax is $ 89,430,405.76, average Break Even Point (BEP) during 15 years operated is 38.02%. Internal Rate of Return (IRR) 15%, and Return on Investment (ROI) is 15.6%. Based on calculations of economic feasibility, it can be concluded that the proposed project of hydrotreating unit is feasible. Key words: naphtha, hydrotreating, platforming, desulfurization, denitrogenation, fixed bed reactor

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc.Cert IV



    Pembimbing 2: Rintis Manfaati, S.T., M.T. , Editor: Erlin Arvelina

Download...