Path: Top > Tugas Akhir - D3 > 2017 > Jurusan Teknik Kimia > Program Studi Teknik Kimia > 2021

Pengaruh Suhu Sokletasi terhadap Proses Dekafeinasi Roasted Coffee Sigarar Utang dengan Pelarut Asam Asetat

Effect of Socletation Temperature on Decaffeination of Roasted Coffee Arabica Sigarar Utang with Acetic Acid Solvent

Tugas Akhir, 033 / 2021 / TKI
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2024-01-22 10:12:05
Oleh : Carolina Rose Lady Novita - 181411073 & Nadia Dini Nur Azizah - 191411087 (nadia.dini.tki19@polban.ac.id )
Dibuat : 2024-01-19, dengan 4 file

Keyword : Effect, Socletation Temperature, Decaffeination, Roasted Coffee Arabica Sigarar Utang, Acetic Acid Solvent
Subjek : Pengaruh Suhu Sokletasi, Proses Dekafeinasi, Roasted Coffee Sigarar Utang, Pelarut Asam Asetat

Kafein merupakan senyawa penting pada biji kopi Arabika. Pengkonsumsian kafein yang berlebih dapat memberikan efek yang kurang baik terhadap kesehatan seperti pusing, mual, badan gemetar, dan bahkan penyakit jantung. Proses dekafeinasi menjadi solusi alternatif dalam mengurangi kadar kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu optimum proses dekafeinasi kopi Arabika Sigarar Utang. Proses solvent decaffeination dengan metode sokletasi menggunakan pelarut asam asetat 50%-v/v dengan variasi suhu 110°C, 115°C, 120°C, 125°C, dan 130°C. Analisis yang digunakan yaitu analisis gugus fungsi kopi menggunakan spektroskopi FTIR, analisis kadar kafein menggunakan spektrofotmetri UV-Vis, dan analisis uji sensorik rasa serta aroma. Hasil analisis spektroskopi FTIR menunjukkan bahwa proses dekafeinasi yang dilakukan berpengaruh terhadap berkurangnya keberadaan kafein dalam sampel kopi. Sampel kopi Arabika 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 memiliki kadar kafein sebesar 1,656%-b/v; 0,422%-b/v; 0,244%-b/v; 0,222%-b/v; 0,218%-b/v; dan 0,200%-b/v. Hasil analisis uji sensorik menunjukkan bahwa sampel yang disukai oleh 25 panelis adalah sampel 0, sampel 1, dan sampel 2. Suhu optimum proses dekafeinasi kopi Arabika Sigarar Utang adalah 115°C.

Deskripsi Alternatif :

Caffeine is an important compound in Arabica coffee beans. Excessive consumption of caffeine can have adverse effects on health such as dizziness, nausea, body shaking, and even heart disease. The decaffeination process is an alternative solution to reducing caffeine levels. This study aims to determine the optimum temperature for the decaffeination process of Sigarar Utang Arabica coffee. The solvent decaffeination process using the soxhletation method used 50%-v/v acetic acid as a solvent with temperature variations of 110°C, 115°C, 120°C, 125°C, and 130°C. The analysis used is the analysis of coffee functional groups using FTIR spectroscopy, analysis of caffeine content using UV-Vis spectrophotometry, and analysis of taste and aroma sensory tests. The results of the FTIR spectroscopy analysis showed that the decaffeination process carried out affected reducing the presence of caffeine in coffee samples. Arabica coffee samples 0, 1, 2, 3, 4 and 5 had caffeine content of 1.656%-w/v; 0.422%-w/v; 0.244%-w/v; 0.222%-w/v; 0.218%-w/v; and 0.20%-w/v. The results of the sensory test analysis showed that the samples preferred by the 25 panelists were sample 0, sample 1, and sample 2. The optimum temperature for the decaffeination process of Sigarar Utang Arabica coffee was 115°C.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Ir. Tri Haryadi, M.T.






    Pembimbing 2: Rony Pasonang Sihombing, S.T., M.Eng., Editor: Muhammad Abdillah Islamy, S.Pd

Download...