Path: Top > Electronics Clipping > ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI > ELEKTRONIKA, TELEKOMUNIKASI & LISTRIK

Listrik Defisit, Industri Diminta Kurangi Pemakaian

KOMPAS, Senin, 22 Mei 2006, Hal.1
Clipping from JBPTPPOLBAN / 2013-12-16 14:01:28
Oleh : (DOT/ANV), POLBAN
Dibuat : 2006-05-24, dengan 0 file

Keyword : pemakaian listrik, konsumen industri, kebutuhan listrik

JAKARTA, KOMPAS - Pasokan listrik untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten mulai Senin (22/5) sampai dua minggu ke depan dalam status siaga, menyusui terhentinya pasokan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Priok serta Muara Karang. Guna menghindari pemadaman, PT Perusahaan Listrik Negara meminta industri-industri besar di wilayah Jakarta dan Banten untuk mengurangi pemakaian listriknya.



Juru bicara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Muljo Adji, mengatakan, pasokan listrik untuk Jakarta dan Banten defisit sekitar 300 megawatt (MW) akibat berkurangnya pasokan listrik dari dua pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) itu. "Untuk keamanan pasokan selama perbaikan pipa gas, kami minta konsumen besar, seperti PT Krakatau Steel (KS), maupun konsumen industri lainnya dan pelanggan rumah tangga di Jakarta dan Banten mengurangi pemakaian listrik saat beban puncak," kata Muljo.



Pihak BP Indonesia, sebagaimana yang disampaikan Wakil Presiden Direktur BP West Java Meiti Wajong, mengatakan, pasokan gas ke PLTGU Priok maupun PLTGU Muara Karang terhenti menyusul kebocoran di sumur mereka, Jumat malam.



Penutupan sumur gas tersebut membuat pasokan gas untuk PLTGU Muara Karang (500 MW) dan Priok (1.050 MW) berkurang, dari 260 juta kaki kubik menjadi hanya 130 juta kaki kubik per hari. Dengan pasokan gas sebesar itu, total tenaga listrik yang dapat dihasilkan PLTGU Muara Karang dan Priok berkurang 750 MW. Sebagian kekurangan pasokan itu ditutup dengan pemakaian solar high speed diesel (HSD) pada dua unit pembangkit di masing-masing PLTGU tersebut. Namun, karena harga solar HSD mahal, PLN tak mampu menutup seluruh kebutuhan gas. Utang pembelian bahan bakar minyak (BBM) PLN ke PT Pertamina per Mei ini sudah mencapai Rp 18,8 triliun.



Per hari Sabtu lalu persediaan solar PLTGU Muara Tawar hanya cukup untuk tiga hari, sedangkan rencana pengisian baru tanggal 25 Mei 2006. PLTGU Tambaklorok, bila dibebani penuh, diperkirakan solar akan habis pada 24 Mei 2006, dan jadwal pengisian juga baru pada 25 Mei 2006. PLTGU Grati, dari enam unit pembangkit yang siap operasi, hanya satu unit yang bisa dioperasikan karena keterbatasan BBM. Pengisian dijadwalkan pada 22 Mei 2006.



Direktur Utama PT KS Daenulhay menyatakan, penghentian pasokan listrik PLN selama dua pekan itu akan membuat perusahaan rugi, gagal memenuhi permintaan konsumen, serta menanggung biaya operasi yang lebih tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, PT KS harus menggunakan pembangkit listrik sendiri.



Akan tetapi, pembangkit listrik tersebut tak mencukupi. Untuk itu, perusahaan akan melakukan pendekatan kepada konsumen agar tidak dikenai penalti.



Pembangkit listrik PT KS bisa menggunakan bahan bakar gas (BBG) dan BBM. Jika persediaan gas mencukupi, sebetulnya akan lebih efisien kalau menggunakan BBG karena biayanya hanya sekitar Rp475 per kWh. Adapun harga listrik PLN sekitar Rp570 per kWh. Sedangkan jika menggunakan BBM, biaya pengadaan listrik mencapai Rp1.400 per kWh.***

Deskripsi Alternatif :

JAKARTA, KOMPAS - Pasokan listrik untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten mulai Senin (22/5) sampai dua minggu ke depan dalam status siaga, menyusui terhentinya pasokan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Priok serta Muara Karang. Guna menghindari pemadaman, PT Perusahaan Listrik Negara meminta industri-industri besar di wilayah Jakarta dan Banten untuk mengurangi pemakaian listriknya.



Juru bicara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Muljo Adji, mengatakan, pasokan listrik untuk Jakarta dan Banten defisit sekitar 300 megawatt (MW) akibat berkurangnya pasokan listrik dari dua pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) itu. "Untuk keamanan pasokan selama perbaikan pipa gas, kami minta konsumen besar, seperti PT Krakatau Steel (KS), maupun konsumen industri lainnya dan pelanggan rumah tangga di Jakarta dan Banten mengurangi pemakaian listrik saat beban puncak," kata Muljo.



Pihak BP Indonesia, sebagaimana yang disampaikan Wakil Presiden Direktur BP West Java Meiti Wajong, mengatakan, pasokan gas ke PLTGU Priok maupun PLTGU Muara Karang terhenti menyusul kebocoran di sumur mereka, Jumat malam.



Penutupan sumur gas tersebut membuat pasokan gas untuk PLTGU Muara Karang (500 MW) dan Priok (1.050 MW) berkurang, dari 260 juta kaki kubik menjadi hanya 130 juta kaki kubik per hari. Dengan pasokan gas sebesar itu, total tenaga listrik yang dapat dihasilkan PLTGU Muara Karang dan Priok berkurang 750 MW. Sebagian kekurangan pasokan itu ditutup dengan pemakaian solar high speed diesel (HSD) pada dua unit pembangkit di masing-masing PLTGU tersebut. Namun, karena harga solar HSD mahal, PLN tak mampu menutup seluruh kebutuhan gas. Utang pembelian bahan bakar minyak (BBM) PLN ke PT Pertamina per Mei ini sudah mencapai Rp 18,8 triliun.



Per hari Sabtu lalu persediaan solar PLTGU Muara Tawar hanya cukup untuk tiga hari, sedangkan rencana pengisian baru tanggal 25 Mei 2006. PLTGU Tambaklorok, bila dibebani penuh, diperkirakan solar akan habis pada 24 Mei 2006, dan jadwal pengisian juga baru pada 25 Mei 2006. PLTGU Grati, dari enam unit pembangkit yang siap operasi, hanya satu unit yang bisa dioperasikan karena keterbatasan BBM. Pengisian dijadwalkan pada 22 Mei 2006.



Direktur Utama PT KS Daenulhay menyatakan, penghentian pasokan listrik PLN selama dua pekan itu akan membuat perusahaan rugi, gagal memenuhi permintaan konsumen, serta menanggung biaya operasi yang lebih tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, PT KS harus menggunakan pembangkit listrik sendiri.



Akan tetapi, pembangkit listrik tersebut tak mencukupi. Untuk itu, perusahaan akan melakukan pendekatan kepada konsumen agar tidak dikenai penalti.



Pembangkit listrik PT KS bisa menggunakan bahan bakar gas (BBG) dan BBM. Jika persediaan gas mencukupi, sebetulnya akan lebih efisien kalau menggunakan BBG karena biayanya hanya sekitar Rp475 per kWh. Adapun harga listrik PLN sekitar Rp570 per kWh. Sedangkan jika menggunakan BBM, biaya pengadaan listrik mencapai Rp1.400 per kWh.***

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
OrganisasiPOLBAN
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Editor: