Path: Top > Electronics Clipping > PENDIDIKAN

Minat Belajar ke LN Tinggi: Mengejar Mutu dan Kesempatan Kerja

KOMPAS, Kamis, 2 Maret 2006, Hal.G
Clipping from JBPTPPOLBAN / 2012-02-18 15:07:21
Oleh : (YNT/DII), POLBAN
Dibuat : 2006-03-07, dengan 0 file

Keyword : Belajar, luar negeri

BANDUNG, KOMPAS: Minat masyarakat Bandung belajar ke luar negeri tinggi. Selain alasan mutu dan kesempatan kerja, mahalnya biaya pendidikan di Indonesia mendorong minat belajar ke luar negeri.

Menurut Liza Marsin, Manajer Pemasaran dan Hubungan Masyarakat Netherlands Education Center, terjadi pergeseran pengetahuan masyarakat tentang belajar ke luar negeri (LN). Pada tahun-tahun sebelumnya, pengunjung pameran sebagian besar belum mengetahui bidang ilmu dan lembaga pendidikan yang dituju.
"Kini, pengunjung justru mencari informasi rinci tentang bidang ilmu yang diminati di perguruan - perguruan tinggi yang dituju," kata Liza di Bandung, Rabu (1/3).

Endah Sulistiani, orangtua Dhimas Satria, pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Bandung berpendapat, dengan menyekolahkan ke luar negeri, anaknya akan mendapatkan pendidikan dengan mutu lebih baik dan wawasan lebih luas tentang dunia. Selain itu, biaya pendidikan tinggi di dalam negeri sama mahalnya dengan di luar negeri.

Soal kualitas juga menjadi alasan utama Gita Maya, siswa SMAN 1 Kota Bandung untuk belajar di luar negeri. "Kualitas sekolah di sana pasti lebih bagus dan lulusannya akan lebih mudah mendapat pekerjaan,"ujarnya saat mengunjungi pameran pendidikan Malaysia, di Bandung.

Menurut Inne Ongkodjojo, Senior Executive Asistant Singapore Education Eastern Indonesia International Operation dari Singapore Tourism Board, penyelenggara pameran pendidikan Singapura, dari 60.000 pelajar asing, Indonesia menduduki peringkat lima besar negara yang warga negaranya belajar di Singapura.


Sedikit beasiswa


Menurut Shendy Rhiza Achmadi, Manajer Cabang IDP Education Australia di Bandung, warga Bandung lebih berminat belajar soal bisnis di Australia. Padahal, tren pendidikan yang diminati di sana teknik dan ilmu dasar.

Sementara menurut Inne, di Singapura, banyak yang memilih desain. Di Belanda, umumnya belajar soal pertanian, hukum, bisnis, dan manajemen di SI (strata satu) dan S2.Peminat pendidikan di Australia dari Bandung, kata Shendy, berasal dari lulusan Universitas Maranatha, Universitas Padjadjaran, Universitas Parahyangan, Institut Teknologi Nasional, dan Institut Teknologi Bandung.

Sebagian besar pelajar dan mahasiswa yang belajar di luar negeri membiayai sendiri pendidikannya, hanya sedikit yang menggunakan beasiswa. Di Belanda saat ini ada 2.000 pelajar dan mahasiswa dari Indonesia, hanya 150 - 200 yang mendapat beasiswa. Biaya hidup per bulan di Belanda 600 - 900 euro atau sekitar Rp 6,6 -Rp 9,9 juta. Sementara biaya pendidikan Rp 1.500 - 5.000 euro per tahun, S2 20.000 - 40.000 euro per tahun.

Di Australia, biaya hidup 12.000 - 18.000 dollar Australia, atau Rp 85,2juta - Rp 127 juta per tahun, dan biaya pendidikan 14.000-22.000 dollar Australia, atau sekitar Rp 99,4 juta - Rp 156,2juta per tahun.***

Deskripsi Alternatif :

BANDUNG, KOMPAS: Minat masyarakat Bandung belajar ke luar negeri tinggi. Selain alasan mutu dan kesempatan kerja, mahalnya biaya pendidikan di Indonesia mendorong minat belajar ke luar negeri.

Menurut Liza Marsin, Manajer Pemasaran dan Hubungan Masyarakat Netherlands Education Center, terjadi pergeseran pengetahuan masyarakat tentang belajar ke luar negeri (LN). Pada tahun-tahun sebelumnya, pengunjung pameran sebagian besar belum mengetahui bidang ilmu dan lembaga pendidikan yang dituju.
"Kini, pengunjung justru mencari informasi rinci tentang bidang ilmu yang diminati di perguruan - perguruan tinggi yang dituju," kata Liza di Bandung, Rabu (1/3).

Endah Sulistiani, orangtua Dhimas Satria, pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Bandung berpendapat, dengan menyekolahkan ke luar negeri, anaknya akan mendapatkan pendidikan dengan mutu lebih baik dan wawasan lebih luas tentang dunia. Selain itu, biaya pendidikan tinggi di dalam negeri sama mahalnya dengan di luar negeri.

Soal kualitas juga menjadi alasan utama Gita Maya, siswa SMAN 1 Kota Bandung untuk belajar di luar negeri. "Kualitas sekolah di sana pasti lebih bagus dan lulusannya akan lebih mudah mendapat pekerjaan,"ujarnya saat mengunjungi pameran pendidikan Malaysia, di Bandung.

Menurut Inne Ongkodjojo, Senior Executive Asistant Singapore Education Eastern Indonesia International Operation dari Singapore Tourism Board, penyelenggara pameran pendidikan Singapura, dari 60.000 pelajar asing, Indonesia menduduki peringkat lima besar negara yang warga negaranya belajar di Singapura.


Sedikit beasiswa


Menurut Shendy Rhiza Achmadi, Manajer Cabang IDP Education Australia di Bandung, warga Bandung lebih berminat belajar soal bisnis di Australia. Padahal, tren pendidikan yang diminati di sana teknik dan ilmu dasar.

Sementara menurut Inne, di Singapura, banyak yang memilih desain. Di Belanda, umumnya belajar soal pertanian, hukum, bisnis, dan manajemen di SI (strata satu) dan S2.Peminat pendidikan di Australia dari Bandung, kata Shendy, berasal dari lulusan Universitas Maranatha, Universitas Padjadjaran, Universitas Parahyangan, Institut Teknologi Nasional, dan Institut Teknologi Bandung.

Sebagian besar pelajar dan mahasiswa yang belajar di luar negeri membiayai sendiri pendidikannya, hanya sedikit yang menggunakan beasiswa. Di Belanda saat ini ada 2.000 pelajar dan mahasiswa dari Indonesia, hanya 150 - 200 yang mendapat beasiswa. Biaya hidup per bulan di Belanda 600 - 900 euro atau sekitar Rp 6,6 -Rp 9,9 juta. Sementara biaya pendidikan Rp 1.500 - 5.000 euro per tahun, S2 20.000 - 40.000 euro per tahun.

Di Australia, biaya hidup 12.000 - 18.000 dollar Australia, atau Rp 85,2juta - Rp 127 juta per tahun, dan biaya pendidikan 14.000-22.000 dollar Australia, atau sekitar Rp 99,4 juta - Rp 156,2juta per tahun.***

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
OrganisasiPOLBAN
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Editor: