Path: Top > Tugas Akhir - D3 > Jurusan Teknik Konversi Energi > Program Studi Teknik Konversi Energi > 2013

Pengaruh Pengaturan Temperatur Digester pada Fermentasi dengan Eceng Gondok sebagai Bahan Penghasil Biogas

The Effect of Digester Temperature Setting in Fermentation with Water Hyacinth as Biogas Producer Material

Tugas Akhir, 038 / 2013 / TEN
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2017-04-12 15:25:01
Oleh : Eza Anansa Storia - 101711011 (ezastoria@gmail.com)
Dibuat : 2017-04-12, dengan 4 file

Keyword : Biogas, Eceng gondok, Temperatur
Subjek : Biogas, Water hyacinth, Temperature

Eceng gondok (Eicchornia crassipes) merupakan jenis gulma yang pertumbuhannya sangat cepat. Kelimpahannya yang tinggi serta kandungan selulosa dan hemiselulosa yang tinggi menjadi salah satu potensi sebagai biomassa. Anaerobic digestion adalah proses dimana mikroorganisme memecah bahan biodegradable tanpa oksigen. Proses pembuatan biogas dimulai dengan mencacah eceng gondok kemudian direndam dalam larutan NaOH 3% selama 2 hari dengan temperatur ±50oC. Eceng gondok hasil perlakuan tersebut dibilas hingga merdekati netral, dihaluskan dengan perbandingan massa eceng gondok dan air yaitu 1:1, setelah itu campuran eceng gondok tersebut dicampur dengan kotoran sapi dengan perbandingan massa 3:1. Bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam digester yang diinkubasi pada temperatur yang berbeda-beda yaitu kontrol (temperatur ruang), 30oC dan 35oC. Hasil yang didapat selama 27 hari pengamatan pada variabel temperatur menunjukkan produksi volume biogas total pada temperatur 35oC sebanyak 41.370 mL, pada temperatur 30oC sebanyak 20.740 mL dan temperatur kontrol sebanyak 35.680 mL. Kandungan gas metan terbesar pada temperatur 35oC sebesar 78,82%, pada temperatur 30oC sebesar 71,85% dan pada kontrol sebesar 41,37%. Potensi energi maksimal berturut-turut untuk digester kontrol, 30oC dan 35oC yakni 114,60 kJ, 149,46 kJ dan 229,54 kJ. Kata Kunci: Biogas, Eceng gondok, Temperatur.

Deskripsi Alternatif :

Water hyacinth (Eicchornia crassipes) is a type of weed which growing very fast. The high abundance and the great amount of cellulose and hemicelluloses make it as one of biomass potential. Anaerobic digestion is a process where microorganisms break down biodegradable material without oxygen. Biogas production process starts with chopping water hyacinth then soaked in a solution of 3% NaOH for 2 days with a temperature of ±50oC. Water hyacinth treatment outcome is rinsed until nearly neutral, mashed with water hyacinth and water mass ratio is 1:1, then the mixture of water hyacinth is mixed with cow dung in the mass ratio 3:1. The material then put into the digester and incubated at different temperatures, namely control (room temperature), 30oC and 35oC. The results obtained during 27 days of observation at variable temperature showed the total biogas production volume at temperature 35oC, as many as 41,370 mL, at 30oC as many as 20,740 mL and at control as many as 35,680 mL. The largest methane content at temperature 35oC was 78.82%, at 30oC was 71.85% and at control was 41.37%. Maximum energy potential for the control digester, 30oC and 35oC were 114.60 kJ, 149.46 kJ and 229.54 kJ, repectively. Keywords: Biogas, Water hyacinth, Temperature.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Purwinda Iriani, S.Si., M.Si.

    Pembimbing 2: Drs. Maridjo, M.T., Editor: Erlin Arvelina

Download...