Path: Top > Tugas Akhir - D3 > 2017 > Jurusan Teknik Kimia > Program Studi Teknik Kimia > 2017

Pemanfaatan Kulit Jeruk dan Kulit Pisang sebagai Alternatif Bahan Kemasan Pangan Ramah Lingkungan

Utilization of Orange Peels and Banana Peels as Alternative Eco-Friendly Food Package Materials

Tugas Akhir, 020 / 2017 / TKI
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2017-11-20 12:46:40
Oleh : Hamfa Fathiya Albarty - 141411039 & Harum Ambariyanti - 141411040 (harumambariyanti@gmail.com)
Dibuat : 2017-11-20, dengan 4 file

Keyword : karagenan, kemasan biodegradable, kitosan, kulit jeruk, kulit pisang, styrofoam
Subjek : carrageenan, biodegradable packaging, chitosan, orange peel, banana peel, styrofoam

Kemasan biodegradable merupakan alternatif pengganti kemasan yang tidak ramah lingkungan seperti styrofoam dan plastik. Kemasan biodegradable dapat dibuat dari kulit jeruk dan kulit pisang. Pada penelitian ini dilakukan pencampuran kulit jeruk dan kulit pisang yang diharapkan dapat memberikan tampilan dan kualitas kemasan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kulit jeruk dan kulit pisang terhadap sifat lembaran kemasan yang dihasilkan dan mengetahui pengaruh penambahan kitosan dan karagenan terhadap sifat lembaran kemasan. Pembuatan kemasan ini dilakukan dengan variasi rasio komposisi massa antara kulit jeruk dan kulit pisang, yaitu 0:100, 25:75, 50:50, 75:25 dan 100:0. Setiap variasi komposisi tersebut ditambahkan bahan pendukung, kitosan dan karagenan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio massa 100 gram kulit jeruk memiliki karakteristik yang paling baik. Penambahan kitosan dan karagenan menghasilkan karakteristik lembaran kemasan yang berbeda. Pada penelitian ini digunakan styrofoam sebagai pembanding Nilai uji tarik pada lembaran kemasan dengan penambahan kitosan, karagenan berturut-turut adalah 0,0575 kg/cm2, 0.16 kg/cm2 sedangkan styrofoam memiliki nilai 0.004 kg/cm2. Pada uji biodegradasi selama 21 hari kemasan dengan bahan penambahan kitosan dan karagenan mengalami degradasi sedangkan styrofoam tidak. Pada uji daya serap air lembaran kemasan dengan penambahan kitosan mempunyai nilai 297 g/m2, dan karagenan mempunyai nilai 169.25 g/m2 dan styrofoam mempunyai nilai 80 g/m2. Uji migrasi menunjukkan lembaran kemasan dengan penambahan karagenan memiliki nilai rendah pada simulan alkohol 96% sehingga cocok digunakan untuk pangan yang bersifat lemak atau minyak, sedangkan penambahan kitosan memiliki nilai rendah pada simulan aquades dan asam asetat 3% sehingga cocok digunakan untuk pangan yang bersifat cair dan asam.. Waktu yang dibutuhkan untuk terbakar habis pada uji bakar kemasan karagenan, kitosan berturut-turut selama 440 detik dan 54 detik, sedangkan styrofoam terbakar selama 78 detik. Pada uji panas kemasan karagenan mengalami perubahan ukuran dari pengaruh pemanasan sedangkan kemasan kitosan dan styrofoam tidak. Kata kunci: karagenan, kemasan biodegradable, kitosan, kulit jeruk, kulit pisang, styrofoam.

Deskripsi Alternatif :

One of styrofoam replacement alternative is biodegradable packaging. Biodegradable packaging made from orange peel and banana peel. This research done by mixing the orange peel and banana peel to make a better appearane and quality of packaging from previous reaserch. This research aims to determine the effect of composition variation from orange peel and banana peel, also application of chitosan and carrageenan to make a packaging sheet. Biodegradable packaging was done by variation of mass composition ratio between orange peel and banana peel, is 0: 100, 25:75, 50:50, 75:25 and 100: 0. Each variation of the composition is added support materials,like chitosan and carrageenan. The best ratio of mass composition from biodegrabadle packaging is 100 g orange peels. The results showed chitosan and carrageenan have different characteristics for each package. In this research styrofoam used as comparison. The tensile test value of packaging sheet by adding chitosan is 0,00575 g/m2, by adding carragenan is 0,016 g/m2 while the tensile test value of styrofoam is 0,004 g/m2.In biodegradation test for 21 days chitosan and carrageenan packing sheet degraded and styrofoam didn’t degrade. In the water absorbency test of chitosan added packaging sheet is 297 g/m2, carrageenan added packaging sheet id 169.25 g/m2 and styrofoam 80 g/m2. The migration test showed that the packagiing sheet with the addition of carrageenan has a low migration value at 96% alcohol simulant so it is suitable for fat or oil food, while the addition of chitosan has a low value in aquades simulant and 3% acetic acid simulant so it is suitable for food that is liquid and Acid. Time required to burn out the carrageenan packaging for burning test, chitosan successively for 440 seconds and 54 seconds, while styrofoam burn for 78 seconds. In the heat test the carrageenan packaging sustain a change in the size of the heating effect while the chitosan and styrofoam packaging was not. Keywords: carrageenan, biodegradable packaging, chitosan, orange peel, banana peel, styrofoam.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Dianty Rosirda Dewi K., S.T., M.T.

    Pembimbing 2: Fitria Yulistiani, S.T., M.T., Editor: Erlin Arvelina

Download...