Path: Top > Tugas Akhir - D3 > Jurusan Teknik Konversi Energi > Program Studi Teknik Konversi Energi > 2014

Pembuatan Pengering Kopi Sistem Hibrid Menggunakan Kolektor Surya Dan Tungku Biomassa Berbahan Bakar Sekam Padi

The Construction Of Coffee Dryer With Hybrid System Using Solar Collector And Biomass Stove With Rice Husk As Fuel

Tugas Akhir, 003 / 2014 / TEN
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2018-04-05 12:38:17
Oleh : Hani Aprianti Solihah - 111711011 (apriantihanis@gmail.com)
Dibuat : 2018-04-05, dengan 4 file

Keyword : Kolektor Surya, Tungku Biomassa, Pengering, Hibrid, Efisiensi
Subjek : Collector Solar, Biomass Stoves, Dryer, Hybrid, Efficiency

Energi matahari dan biomassa merupakan energi alternatif dan melimpah, khususnya di Indonesia. Energi matahari bersifat nonpolutan dan dapat digunakan secara gratis. Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar. Karena Indonesia merupakan negara argraris, Indonesia memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang tinggi, khususnya kopi. Metodologi untuk menyelesaikan masalah ini yaitu dengan membuat pengering sistem hibrid dengan menggunakan kolektor surya dan tungku biomassa berkapasitas 2,5 kg untuk membantu proses pengeringan. Penyelesaian yang dilakukan adalah membuat kolektor surya, membuat tungku biomassa, dan membuat ruang pengering. Selanjutnya, dilakukan perakitan dan pengujian. Objek yang digunakan dalam pengujian adalah kopi arabika. Berdasarkan data yang didapat pada saat pengujian dilakukan analisa dan dibandingkan dengan sistem pengeringan konvensional. Kendala pada sistem pengeringan konvensional adalah waktu dan cuaca. Sedangkan pemakaian energi seperti listrik ataupun energi fosil memerlukan biaya yang lebih tinggi dan terbatas oleh ketersediaannya. Maka dibuatlah pengering sistem hibrid dengan kolektor surya dan tungku biomassa berbahan sekam padi dengan menggunakan sumber energi alternatif yang mudah didapat. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan efisiensi pada alat sebesar 7,4%, sedangkan pengeringan konvensional sebesar 4,4%. Massa uap air yang dapat dihilangkan selama 5,5 jam operasi adalah sebesar 355 gram, sedangkan dengan pengeringan konvensional hanya sebesar 37 gram. Energi input pada sistem pengering hibrid adalah sebesar 4,287 kWh dan didominasi oleh energi tungku. Sedangkan energi input pada sistem pengeringan konvensional adalah sebesar 0,909 kWh dan berasal dari energi matahari saja. Kata kunci: Kolektor Surya, Tungku Biomassa, Pengering, Hibrid, Efisiensi.

Deskripsi Alternatif :

Solar energy and biomass is alternative energy and abundant, especially in Indonesia. Solar energy is nonpolluting energy and can be used free of charge. Utilization of waste as a fuel has several advantages. One of them improves the overall energy efficiency because the energy content contained in the waste is big enough. Because Indonesia is agrarian country, Indonesia has the potential plantation and agriculture, especially coffee. Methodology to resolve this issue is to create a hybrid dryer using solar collector and biomass stove with capacity 2.5 kg to assist the drying process. completion to do is make a Solar Collector, making the biomass stove, and makes the drying chamber. Furthermore, then do the assembly and testing. An object used in the testing is Arabica coffee. Based on data obtained from the test and analysis, the data is compared with conventional drying systems. Trouble on conventional drying systems are time and weather. While energy such as electricity or fossil energy requires higher costs and limited by availability. Then, dryer with hybrid system is made using solar collector and biomass stoves using alternative energy sources are readily available. Based on the test results obtained, the equipment's efficiency is 7,4%, while the conventional drying just 4.4%. The mass of water vapor that can be removed during 5,5 hours surgery is 355 grams, whereas with conventional drying of only 37 grams. Energy input to hybrid dryer system is 4,28 kWh energy and is dominated by the furnace. While, the energy input to the conventional drying system is 0.909 kWh and the energy derived just from the sun. Keywords: Collector Solar, Biomass Stoves, Dryer, Hybrid, Efficiency.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Agoeng Harjatmo Rahardjo, M.T.

    Pembimbing 2: Bambang Puguh Manunggal, S.T., M.Eng., Editor: Erlin Arvelina

Download...