Path: Top > Skripsi - D4 > Jurusan Teknik Sipil > Prodi Teknik Perancangan Jalan & Jembatan > 2015 > REGULER

Perancangan Gardu Tambah Konvensional dan GTO di Gerbang Tol Keluar Bekasi Barat

Design of Conventional and GTO Substation Added at Exit Toll Gate West Bekasi

Tugas Akhir, 002 / 2015 / TPJJ
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2018-09-03 15:06:05
Oleh : Irva Rizky Agista - 091134009 (rizkyirva@gmail.com)
Dibuat : 2017-08-01, dengan 4 file

Keyword : DED, RAB, Gerbang Tol, Bekasi Barat
Subjek : DED, RAB, toll gate, Bekasi Barat

Jalan Tol Jakarta - Cikampek dikelola oleh PT. Jasa Marga yang merupakan jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah di DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Adapun salah satu daerah yang dilewati Tol Jakarta – Cikampek yaitu Bekasi Barat, dimana terdapat juga ramp keluar dan masuk Tol Jakarta – Cikampek dari dan ke Bekasi Barat. Dilihat dari kondisi volume lalu lintas di gerbang tol Bekasi Barat yang relatif tinggi, terutama pada saat weekend dan hari libur nasional, maka dibutuhkan kinerja gerbang tol yang efektif dan efesien, agar lalu lintas sebelum dan setelah gerbang tol tetap lancar. Akan tetapi pada kenyataannya kondisi kinerja masih belum sesuai yang diharapkan, yaitu terjadi antrian yang terjadi di gerbang keluar tol Bekasi Barat yaitu sepanjang ±160 meter untuk gardu konvensional dan ±80 meter untuk gardu Gerbang Tol Otomatis (GTO) yang mana telah melebihi Standar Pelayanan Minimum (SPM) yaitu < 50 meter. Oleh karena itu diperlukan penambahan gerbang tol untuk penanganan antrian tersebut. Penanganan permasalahan antrian yang terjadi di gerbang tol keluar Bekasi Barat yaitu dengan menambahkan 3 gardu tol konvensional dan 1 gardu tol GTO, yang diharapkan akan mengurangi dan mengembalikan antrian sesuai dengan SPM. Adapun tahapan pertama penanganannya yaitu dengan membuat Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Adapun tahapan DED yaitu survey pendahuluan untuk menentukan lokasi gardu tambah, dilanjutkan dengan pekerjaan persiapan, kemudain secara berurutan pekerjaan tanah, pondasi, perkerasan, drainase yang merupakan pekerjaan struktur bawah, dan terakhir pengerjaan struktur atas yang meliputi pekerjaan pulau tol, kolom penyangga atap, atap gerbang tol, pembuatan gardu tol konvensial dan GTO beserta pelengkapnya. Setelah tahapan DED selesai, maka dilanjutkan dengan perhitungan volume dan biaya berdasarkan DED yang mana akan digunakan untuk membuat RAB. Hasil analisis DED yaitu terdapat timbunan sebanyak 97,7 m³ dan galian sebanyak 4680 m³, jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi telapak, perkerasan jalan menggunakan jenis perkerasan kaku dengan ketebalan 26 cm, drainase menggunakan jenis u dengan beton Kelas C, pulau tol didesain sesuai dengan pedoman jalan tol divisi 14 tentang plaza tol, tiang penyangga atam menggunakan besi baja H dan penutup GRC, atap menggunakan struktur rangka, dan gardu menggunakan 2 jenis yaitu manual atau konvensional dan otomatis. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gardu tambah ini yaitu sebesar Rp 4.195.475.941,80. Kata Kunci: DED, RAB, Gerbang Tol, Bekasi Barat.

Deskripsi Alternatif :

Jakarta - Cikampek toll road is managed by PT Jasa Marga which is connecting some areas in DKI Jakarta, Jawa Barat Province and Banten Province. One of the areas which is passed by jakarta - cikampek toll road is Bekasi barat, there are also exit ramp & entrance ramp jakarta -cikampek toll road from bekasi barat and exit ramp & entrance ramp jakarta-cikampek toll road to bekasi barat. As we can see from traffic volume condition at toll gate bekasi barat is high, especially on weekend and national holiday, therefore we need efective and eficient of toll gate performance in order that traffic before toll gate and after toll gate remains smooth. But the reality condition of toll gate performance is under expectation, there is queuing at exit toll gate Bekasi barat about ± 160 metres for conventional substation and about ± 89 metres for GTO substation which are over from Standar Pelayanan Minimum (SPM) that stated < 50 metres. Hence we need additional toll gate to handle the queuing. To handle queuing problem that happened at exit toll gate bekasi barat is we must add 3 conventional toll substation and 1 GTO toll substation, which are expected may decrease and return the queuing as per follow SPM. First step to handle queuing is we make detail engineering design (DED) and rencana anggaran biaya (RAB). The steps of DED are preliminary survey to determine location of substation added, working preparation, then sequentially ground work, foundation, stiffening, drainage which is job of the under structure, and the last are job of the upper structure consist of toll land working, column of supporting roof, the roof of toll gate, make conventional toll substation and GTO also another complements. After finish DED step, then continue with calculation of volume and cost based on which DED will be used for making RAB. The result of DED analysis, there are 97,7 m³ of heap, and 4680 m³ of entrenchment, the foundation that we used is palms foundation, stiffening road using hardening rigid with 26 cm thickness, drainage using u type with C class concrete, toll land is designed based on toll road guidance division 14 about toll plaza, stanchion atam using H steel and GRC cover, the roof using frame structure, and substation using 2 types that are manual or conventional and automatic. The cost needed for development of substation added is Rp 4.195.475.941,80 Keywords: DED, RAB, toll gate, Bekasi Barat.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing: Ir. Mochammad Duddy Studyana, M.T., Editor: Erlin Arvelina

Download...