Path: Top > Tugas Akhir - D3 > Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara > Program Studi Teknik Refrigerasi dan Tata Udara > 2016

Analisis Perbandingan Performansi Sistem Mini Brine Cooling Berdasarkan Konsentrasi Larutan Propylene Glycol Sebagai Refrigeran Sekunder Untuk Pembuatan Es Balok

Analysis of Comparison Mini Brine Cooling System Performance Based on Concentration of Propylene Glycol as Secondary Refrigerant for Making Ice Cube

Tugas Akhir, 010 / 2016 / RTU
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2017-09-04 10:39:35
Oleh : Khaerul Umam - 131611012 (khaerulxcibi@yahoo.com)
Dibuat : 2017-08-30, dengan 4 file

Keyword : Analysis of Comparison, Mini Brine Cooling System Performance, Concentration of Propylene Glycol, Secondary Refrigerant, Making Ice Cube
Subjek : Analisis Perbandingan, Performansi Sistem Mini Brine Cooling, Konsentrasi Larutan Propylene Glycol, Refrigeran Sekunder, Pembuatan Es Balok

Mesin mini brine cooling merupakan mesin sistem refrigerasi kompresi uap yang menggunakan refrigeran sekunder. Sistem refrigerasi dengan menggunakan refrigeran sekunder umumnya digunakan pada unit yang besar seperti pada pembuatan es balok, namun penulis akan membahas mesin pembuat es balok dalam kapasitas yang relatif kecil. Penggunaan refrigeran sekunder pada sistem brine cooling diharapkan mampu mempertahankan temperatur kabin lebih lama yang mengakibatkan konsumsi daya listrik akan lebih kecil. Tujuan dari analisis ini adalah menguji performansi sistem dan membandingkan pengaruh dari variasi konsentrasi refrigeran sekunder yang digunakan pada sistem. Pengamatan ini dilakukan menggunakan sistem mini brine cooling 1/3 pk dengan temperatur rancangan produk -5˚C menggunakan variasi konsentrasi campuran propylene glycol dan air sebesar 25%:75% dan 35%:65% selama 3 kali panen produk. Data-data yang didapat kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat diperoleh bahwa sistem dengan menggunakan konsentrasi propylene glycol 25% memiliki nilai rata-rata COPa sebesar 3,41, COPc sebesar 5,38 dan efesiensi rata-rata sebesar 63,4%. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk 3 kali pendinginan produk adalah 125 menit. Sedangkan untuk sistem yang menggunakan propylene glycol dengan konsentrasi 35% memiliki nilai rata-rata COPa sebesar 3,29 , COPc sebesar 5,29, rata-rata efisiensi yang dapat dicapai adalah 62,1% dan rata-rata waktu pendinginannya selama 110,7 menit. Produk yang dihasilkan oleh kedua konsentrasi yang digunakan memiliki kualitas yang sama dalam segi warna, kesempurnaan bentuk dan berat sebesar 1,7 kg. Daya listrik rata-rata yang digunakan sistem menggunakan propylene glycol dengan konsentrasi 25% sebesar 422,4 Watt. sedangkan sistem menggunakan propylene glycol dengan konsentrasi 35% sebesar 420,3 Watt. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem dengan propylene glycol dengan konsentrasi 35% lebih hemat daya listrik dibandingkan dengan sistem brine cooling menggunakan propylene glycol dengan konsentrasi 25%

Deskripsi Alternatif :

Mini brine cooling machine is a vapor compression refrigeration system which used with secondary refrigerant. Refrigeration system using a secondary refrigerant generally used in large units such as the production of ice cubes, but the authors will discussing ice cube machine in small capacity. The use of secondary refrigerant in brine cooling system is expected to maintain cabin temperature longer make the consumption of electric power will be smaller. The purpose of this analysis was to test the systems performance and compare the influence of variations in the concentration of secondary refrigerant that used in the system. These observations were made using the mini brine cooling system 1/3 pk with design temperature product of -5˚C using variation of the concentration of a mixture of water and propylene glycol of 25%: 75% and 35%: 65% for 3 times harvest products. The obtained data is then processed and analyzed so the result that system which used 25% propylene glycol concentration has an average value of COPa of 3.41, COPC of 5.38, and the average efficiency of 63.4%. The average time of cooling product is 125 minutes. While for systems using propylene glycol at a concentration of 35% has an average value COPa of 3.29, COPC of 5.29, the average efficiency of 62.11% and the average time of cooling is 110.7 minutes. Products produced by both the concentrations used have the same quality in term of color, shape and 1,7 kg of weight. The average of electric power used by the system using propylene glycol concentration of 25% amounting to 422.4 Watts. The system using propylene glycol with a concentration of 35% amounting to 420.3 Watts. So it can be said that the system with propylene glycol at a concentration of 35% more saving in power consumption compared to brine cooling system using propylene glycol at a concentration of 25%.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing: Triaji Pangripto Pramudantoro, ST., M.Eng ; A.P. Edi Sukamto, ST., MT, Editor: Muhammad Abdillah Islamy, S.Pd

Download...