Path: Top > Skripsi - D4 > 2017 > Jurusan Administrasi Niaga > Program Studi Administrasi Bisnis > 2021
Persepsi Izin Edar dan Keamanan (BPOM) Kosmetik terhadap Minat Beli Masyarakat di E-Commerce (Studi pada Konsumen Jakarta dan Jawa Barat)
Perception Of Distibution Permint and Security (BPOM) Of Cosmetics on Buying Interest in E-Commerce (A Study on Consumers in Jakarta and West Java)
Skripsi, 012 / 2021 / BAUndergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2022-05-12 15:09:31
Oleh : Manda Meilinda - 175254012 (manda.meilinda.abs417@polban.ac.id)
Dibuat : 2022-05-12, dengan 4 file
Keyword : Kosmetik, E-commerce, BPOM, Persepsi, Minat Beli
Subjek : Cosmetik, E-commerce, BPOM, Perceptioni, purchasing interest
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Indonesia saat ini menempati posisi keempat dalam "Asia Pacific: other facial make up to have the strongest growth". Di tengah pandemi seperti ini memaksa masyarakat untuk berbelanja secara online. Berbelanja secara online tentu memiliki resiko yang sangat besar terutama kosmetik, masyarakat bisa saja dibohongi oleh para pedagang yang menjual barangnya di ecommerce seperti barang palsu ataupun barang yang tidak layak dijual secara komposisi dan salah satu kelemahannya tidak bisa mengecek izin edar dari BPOM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang izin edar kosmetik di e-commerce, untuk mengetahui minat beli masyarakat pada kosmetik di e-commerce, mengetahui pengaruh persepsi izin edar dan keamanaan (BPOM) kosmetik terhadap minat beli terkhusus pada konsumen di jakarta dan jawa barat di e-commerce. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 259 responden. Pengelolaan data menggunakan SPSS 14.0. Hasil analisis data menunjukan bahwa persepsi izin edar dan keamanan adalah "cukup" dengan nilai rata-rata 3,27. Indikator tertinggi ditempati oleh organisasi dengan nilai rata-rata 3,37 dan indikator terrendah adalah interpretasi dengan nilai rata-rata 3,09. Dan hasil analisis data minat beli adalah "baik" dengan nilai rata-rata 3,97. Indikator tertinggi ditempati oleh minat preferensial dengan nilai rata-rata 4,3 dan indikator terrendah adalah minat transaksional dengan nilai rata-rata 4,1. Kata Kunci: Kosmetik, E-commerce, BPOM, Persepsi, Minat Beli.
Deskripsi Alternatif :Cosmetics are substances or preparations intended for use on the external parts of the human body (epidermis, hair, nails, lips and external genital organs) or on the teeth and mucous membranes of the mouth, especially to clean, perfume, change appearance and/or improve body odor or protect or keep the body in good condition. Indonesia currently occupies the fourth position in "Asia Pacific: other facial make up to have the strongest growth". In the midst of a pandemic like this forcing people to shop online. Shopping online certainly has a very big risk, especially cosmetics, people can be deceived by traders who sell their goods in e-commerce such as counterfeit goods or goods that are not suitable for sale in composition and one of the weaknesses is not being able to check the distribution permit from BPOM. The purpose of this study was to determine the public perception of the distribution permit of cosmetics in e-commerce, to determine the public's buying interest in cosmetics in e-commerce, to determine the effect of the perception of the distribution permit and security (BPOM) of cosmetics on the buying interest of the Indonesian people in e-commerce. This research method is descriptive with a quantitative approach. The research sample was 259 respondents. Data management using SPSS 14.0. The results of data analysis show that the perception of marketing authorization and security is "enough" with an average value of 3.27. The highest indicator is occupied by the organization with an average value of 3.37 and the lowest indicator is interpretation with an average value of 3.09. And the results of the data analysis of buying interest are "good" with an average value of 3.97. The highest indicator is occupied by preferential interest with an average value of 4.3 and the lowest indicator is transactional interest with an average value of 4.1. Keywords: Cosmetik, E-commerce, BPOM, Perceptioni, purchasing interest.
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | JBPTPPOLBAN |
Organisasi | |
Nama Kontak | Erlin Arvelina |
Alamat | Jl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga |
Kota | Bandung |
Daerah | Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Telepon | 022 201 3789 ext. 168, 169, 239 |
Fax | 022 201 3889 |
E-mail Administrator | erlin.arvelina@polban.ac.id |
E-mail CKO | erlin.arvelina@polban.ac.id |
Print ...
Kontributor...
- Pembimbing: Dra. Sholihati Amalia, S.Sos., M.Pd., Editor: Erlin Arvelina
Download...
File : KELENGKAPAN SKRIPSI - 175254012.pdf
(695952 bytes)
File : BAB 1 - 175254012.pdf
(979354 bytes)
File : BAB 2 - 175254012.pdf
(841617 bytes)
File : BAB 5 - 175254012.pdf
(477865 bytes)