GDL

The Construction and Testing of Two-Stage Anaerobic Biodigester Prototype with Cow Dung as Biogas Raw Material in Acetogenesis Digester

Tugas Akhir, 029 / 2013 / TEN
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2017-04-13 15:07:41
Oleh : Ni Putu Swastini Astuti - 101711020 (putuswastiastu@yahoo.com)
Dibuat : 2017-04-13, dengan 4 file

Keyword : Biogas dua tahap, asetogenesis, kotoran sapi dan leachate
Subjek : Two-stage biogas, acetogenesis, cow dung, and leachate

Kelemahan penggunaan biogas satu tahap karena fermentasi yang dilakukan pada satu tempat membuat bakteri-bakteri yang berperan dalam pembentukan biogas berada dalam satu tempat dan tercampur menjadi satu. Hal ini menyebabkan reaksi pembentukan asam yang terjadi menjadi tidak optimal karena pH diatur untuk menyesuaikan dengan pH yang disukai oleh bakteri penghasil metan. Hal itu menyebabkan biogas yang dihasilkan menjadi sedikit. Pengaplikasian proses fermentasi dua tahap dapat menjadi alternatif bagi masyarakat karena pada biogas dua tahap, proses fermentasi dilakukan secara terpisah. Tahapan pertama adalah tahapan asetogenesis yang merupakan proses pembentukan asam. Pada tahap ini, bakteri menghasilkan asam mengubah senyawa rantai pendek hasil proses pada tahap hidrolisis menjadi asam asetat, hidrogen (H2) dan karbon dioksida (CO2). Asam asetat yang terbentuk sebagian besar berasal dari asam propionate dan asam butirat. Pembuatan pH menjadi asam adalah dengan mencampurkan bahan baku kotoran sapi dengan leachate dengan perbandingan 1:1. Penelitian ini dilakukan selama 29 hari dengan menggunakan digester tipe kontinyu. Parameter yang diambil adalah kandungan asam asetat, CH4 dan CO2. Biogas dengan bahan baku campuran kotoran sapi dan leachate menghasilkan kandungan gas yang lebih tinggi dari pada biogas dengan bahan baku kotoran sapi. Hasil utama penelitian ini adalah asam asetat dengan kandungan sebesar 0,27% pada pengujian awal dan 0,36% pada pengujian akhir. Hasil pendukung yang didapatkan pada proses ini adalah gas CH4 dan CO2 dimana secara berurutan kandungan tertingginya mencapai 34,24 % dan 60,54%. Kata kunci: Biogas dua tahap, asetogenesis, kotoran sapi dan leachate.

Deskripsi Alternatif :

Weakness of the stage due to the use of biogas fermentation conducted in one place makes the bacteria specieses that play a role in the formation of biogas are in one place and mixed together. This causes the formation of acid reaction which happened to be not optimal because the pH is adjusted to match the pH favored by methane-producing bacteria. That caused a bit of biogas produced. The application of two-stage fermentation process can be an alternative for the community because the two-stage biogas, fermentation is carried out separately. The first stage is acetogenesis stages which are acid forming process. At this stage, the bacteria produce short chain acid compounds alter the results of the process at the stage of hydrolysis into acetic acid, hydrogen (H2) and carbon dioxide (CO2). Acetic acid is formed mainly from propionate acid and butyric acid. Creation became pH is acidic by mixing raw materials with leachate cow dung in the ratio 1:1. The research was conducted for 29 days using a continuous digester type. The parameters are taken acetic acid content, CH4 and CO2. Biogas feedstock mixture of cow dung and leachate produced higher gas content of the biogas with cow manure feedstock. The main result of this study is acetic acid with a content of 0.27% on initial testing and 0.36% at the end of testing. Supporting the results obtained in this process are CH4 and CO2 respectively which reached its highest content of 34.24% and 60.54%. Keywords: Two-stage biogas, acetogenesis, cow dung, and leachate.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

Properti	Nilai Properti
ID Publisher	JBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama Kontak	Erlin Arvelina
Alamat	Jl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
Kota	Bandung
Daerah	Jawa Barat
Negara	Indonesia
Telepon	022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax	022 201 3889
E-mail Administrator	erlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKO	erlin.arvelina@polban.ac.id