Path: Top > Tugas Akhir - D3 > Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara > Program Studi Teknik Refrigerasi dan Tata Udara > 2013

Analisis Sistem Refrigerasi Tak Langsung Dengan Menggunakan Refrigeran Sekunder Campuran Ethylene Glycol 30% dan Air 70% Untuk Penyimpanan Produk Sayuran

Analysis of Indirect Refrigeration System Using Secondary Refrigerant are Mixtures of Ethylene Glycol 30% and Water 70% Storage Product Vegetable

Tugas Akhir, 010 / 2013 / RTU
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2017-04-10 16:01:44
Oleh : Ryan Rachmawan - 101611057 (ryanrachmawan23@gmail.com)
Dibuat : 2017-04-10, dengan 4 file

Keyword : Indirect Cooling System, Secondary Refrigerant, Chilling Time, COP, Efisiensi
Subjek : Indirect Cooling System, Secondary Refrigerant, Chilling Time, COP, Efficiency

Sistem pendinginan tidak langsung (Indirect Cooling System) merupakan sistem pendinginan yang menggunakan fluida cair atau refrigeran sekunder sebagai media pendingin untuk menyerap kalor dari beban produk atau ruangan yang akan didinginkan. Proses pendinginan tidak langsung atau indirect cooling adalah proses pendinginan dimana koil pendingin yang berisi refrigeran tidak langsung mendinginkan beban produk atau ruangan yang akan didinginkan, tetapi koil pendingin terlebih dahulu mendinginkan fluida atau refrigeran sekunder, setelah koil pendingin mendinginkan fluida tersebut maka fluida tersebut akan disirkulasikan keruangan yang berisi beban produk yang akan didinginkan. Pada tugas akhir ini sistem refrigerasi yang digunakan menggunakan campuran ethylene glycol 30% sebagai refrigeran sekunder dan campuran air sebanyak 70%.Dan dari hasil analisis data dari sistem pendinginan tidak langsung ini dapat diketahui nilai COP rata-rata dari sistem adalah sebesar 3,64 untuk nilai efisiensi sistem sebesar 76,9%, temperatur kabin yang dapat dicapai hingga 5⁰C, nilai ini sesuai dengan temperatur penyimpanan wortel yang berkisar antara 4,5⁰C hingga 7⁰C, chilling time yang dicapai yaitu 165 menit, sedangkan konsumsi energi listrik sebesar 1,1 KW selama sistem menyala dari menit ke-1 hingga menit ke-400. Kata Kunci: Indirect Cooling System, Secondary Refrigerant, Chilling Time, COP, Efisiensi.

Deskripsi Alternatif :

Indirect cooling system is a system that uses cooling fluid or liquid secondary refrigerant as a cooling media for absorbing heat from product or room to be cooled. Indirect cooling is a cooling process where the cooling coil containing refrigerant is not cooling the product or room directly, but the cooling coil cools the fluid first or secondary refrigerant, after the cooling coil cools the fluid then the fluid will be circulated to the cabin which containing the product to be cooled. In this final project the refrigeration system which using a mixture of 30% ethylene glycol as a secondary refrigerant and water mixture as much as 70%. And from the analysis of data of indirect cooling system can be known the average COP of the system is equal to 3,64 efficiency of the system is 76,9%, which is within the cabin temperature to 5⁰C. These values correspond to the carrot storage temperatures ranges from 4,5⁰C to 7⁰C. The chilling time which reached 165 minutes while the electrical energy consumption is 1,1 KW for the system to turn on from minute 1 to minute 400. Keywords: Indirect Cooling System, Secondary Refrigerant, Chilling Time, COP, Efficiency.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
Organisasi
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Pembimbing 1: Triaji Pangripto Pramudantoro, S.T., M.Eng.

    Pembimbing 2: A. P. Edi Sukamto, S.T., M.T., Editor: Erlin Arvelina

Download...