Path: Top > Tugas Akhir - D3 > Jurusan Teknik Elektro > Program Studi Teknik Listrik > 2006
EVALUASI KEJENUHAN CT TERHADAP KINERJA PROTEKSI ARUS LEBIH DI GARDU PELANGGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2015-11-18 09:21:40
Oleh : Helmi Wahyudin (02313014), Polban
Dibuat : 2007-01-19, dengan 1 file
Keyword : Proteksi Arus Lebih, Transformator Arus, Gangguan Hubung Singkat
ABSTRAK
Ada dua relay proteksi arus lebih (OCR) yang terpasang pada gardu induk 20 kV dan gardu pelanggannya. Kedua OCR menggunakan dua buah trafo arus yang berfungsi untuk mengirim sinyal arus gangguan. Kinerja CT tergantung kepada kejenuhan inti yang terjadi saat mengirimkan sinyal arus melalui kumparan sekundernya.
Pada kondisi normal, CT mempunyai kejenuhan inti yang baik sesuai dengan rasio arusnya (kondisi ini dinyatakan dengan tegangan lutut/knee Voltage; Vk). Tetapi pada kondisi tidak normal, seperti adanya gangguan hubung singkat antara 2 fasa atau 3 fasa, terjadi kenaikan kejenuhan inti sehingga sinyal arus dari kumparan sekundernya menurun (kondisi ini dinyatakan dengan tegangan jepit sisi sekunder CT, Vs yang lebih besar daripada Vk). Konsekuensinya sinyal arus yang dikirim ke OCR tidak mampu untuk mengaktifkan OCR.
Dalam penelitian ini, CT pada gardu pelanggan diuji dengan menggunakan alat injeksi arus EZCT type VIC 9500-100. Hasil uji menunjukkan bahwa Vk CT yang diuji mempunyai harga yang normal. Harga Vk yang normal ini tidak cukup kuat untuk mengirimkan sinyal arus ke OCR jika CT ini dioperasikan dalam kondisi gangguan hubung singkat. Agar CT tersebut dapat memberikan kinerja normal, baik dalam kondisi normal atau tidak normal, CT yang diuji harus diganti dengan CT yang mempunyai rasio arus yang lebih besar.
ABSTRAK
Ada dua relay proteksi arus lebih (OCR) yang terpasang pada gardu induk 20 kV dan gardu pelanggannya. Kedua OCR menggunakan dua buah trafo arus yang berfungsi untuk mengirim sinyal arus gangguan. Kinerja CT tergantung kepada kejenuhan inti yang terjadi saat mengirimkan sinyal arus melalui kumparan sekundernya.
Pada kondisi normal, CT mempunyai kejenuhan inti yang baik sesuai dengan rasio arusnya (kondisi ini dinyatakan dengan tegangan lutut/knee Voltage; Vk). Tetapi pada kondisi tidak normal, seperti adanya gangguan hubung singkat antara 2 fasa atau 3 fasa, terjadi kenaikan kejenuhan inti sehingga sinyal arus dari kumparan sekundernya menurun (kondisi ini dinyatakan dengan tegangan jepit sisi sekunder CT, Vs yang lebih besar daripada Vk). Konsekuensinya sinyal arus yang dikirim ke OCR tidak mampu untuk mengaktifkan OCR.
Dalam penelitian ini, CT pada gardu pelanggan diuji dengan menggunakan alat injeksi arus EZCT type VIC 9500-100. Hasil uji menunjukkan bahwa Vk CT yang diuji mempunyai harga yang normal. Harga Vk yang normal ini tidak cukup kuat untuk mengirimkan sinyal arus ke OCR jika CT ini dioperasikan dalam kondisi gangguan hubung singkat. Agar CT tersebut dapat memberikan kinerja normal, baik dalam kondisi normal atau tidak normal, CT yang diuji harus diganti dengan CT yang mempunyai rasio arus yang lebih besar.
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | JBPTPPOLBAN |
Organisasi | Polban |
Nama Kontak | Erlin Arvelina |
Alamat | Jl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga |
Kota | Bandung |
Daerah | Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Telepon | 022 201 3789 ext. 168, 169, 239 |
Fax | 022 201 3889 |
E-mail Administrator | erlin.arvelina@polban.ac.id |
E-mail CKO | erlin.arvelina@polban.ac.id |
Print ...
Kontributor...
- Pembimbing: Sunarto, ST; Supriyanto, ST, Editor:
Download...
File : 60-2006-EL-KERMA.pdf
(584723 bytes)