Path: Top > Tugas Akhir - D3 > Jurusan Teknik Elektro > Program Studi Teknik Listrik > 2006
RANCANG BANGUN ALAT PROTEKSI TERHADAP PENCURIAN LISTRIK MELALUI SISTEM PENTANAHAN (Studi Kasus di PT PLN (Persero) UPJ Pangandaran)
Undergraduate Theses from JBPTPPOLBAN / 2015-11-18 09:21:41
Oleh : Tukimin (02313027), Polban
Dibuat : 2007-02-09, dengan 1 file
Keyword : Alat Proteksi, Sistem Pentanahan, Pencurian Listrik
ABSTRAK
Dalam proses penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai ke pelanggan, PT PLN (Persero) masih terus berusaha mengatasi masalah yang cukup sulit dihindarkan yaitu susut (losses) akibat pencurian energi listrik. Kondisi di lapangan membuktikan bahwa meskipun alat ukur milik PT PLN (Persero) sudah disegel, tetapi masih ada pelanggan yang melakukan pencurian baik dengan cara membuka segel maupun tidak membuka segel. Pencurian listrik yang dilakukan dengan tidak membuka segel dan secara visual sulit untuk dilihat adalah pencurian listrik melalui sistem pentanahan. Pencurian jenis ini cukup sulit untuk diperiksa dan memerlukan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pemeriksaannya, sehingga tidak jarang pelanggan terhindar dari sangsi karena barang bukti berupa alat ukur energi listrik (kWh meter) ketika diperiksa petugas sudah dalam keadaan normal (bekerja normal). Untuk mengatasi hal tersebut, maka alat ukur milik PT PLN (Persero) yang dipasang di pelanggan harus dilengkapi dengan alat proteksi terhadap pencurian listrik melalui sistem pentanahan. Kerja dari alat proteksi ini adalah akan memutuskan rangkaian dari sumber (alat ukur) ke instalasi pelanggan bila pelanggan melakukan pencurian listrik melalui sistem pentanahan dan akan menyambungkan kembali bila pelanggan tidak melakukan pencurian. Dengan pemasangan alat proteksi tersebut, maka pelanggan tidak dapat melakukan pencurian dan kerugian energi (susut/losses) akibat pencurian dapat dihindarkan.
ABSTRAK
Dalam proses penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai ke pelanggan, PT PLN (Persero) masih terus berusaha mengatasi masalah yang cukup sulit dihindarkan yaitu susut (losses) akibat pencurian energi listrik. Kondisi di lapangan membuktikan bahwa meskipun alat ukur milik PT PLN (Persero) sudah disegel, tetapi masih ada pelanggan yang melakukan pencurian baik dengan cara membuka segel maupun tidak membuka segel. Pencurian listrik yang dilakukan dengan tidak membuka segel dan secara visual sulit untuk dilihat adalah pencurian listrik melalui sistem pentanahan. Pencurian jenis ini cukup sulit untuk diperiksa dan memerlukan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pemeriksaannya, sehingga tidak jarang pelanggan terhindar dari sangsi karena barang bukti berupa alat ukur energi listrik (kWh meter) ketika diperiksa petugas sudah dalam keadaan normal (bekerja normal). Untuk mengatasi hal tersebut, maka alat ukur milik PT PLN (Persero) yang dipasang di pelanggan harus dilengkapi dengan alat proteksi terhadap pencurian listrik melalui sistem pentanahan. Kerja dari alat proteksi ini adalah akan memutuskan rangkaian dari sumber (alat ukur) ke instalasi pelanggan bila pelanggan melakukan pencurian listrik melalui sistem pentanahan dan akan menyambungkan kembali bila pelanggan tidak melakukan pencurian. Dengan pemasangan alat proteksi tersebut, maka pelanggan tidak dapat melakukan pencurian dan kerugian energi (susut/losses) akibat pencurian dapat dihindarkan.
Beri Komentar ?#(1) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | JBPTPPOLBAN |
Organisasi | Polban |
Nama Kontak | Erlin Arvelina |
Alamat | Jl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga |
Kota | Bandung |
Daerah | Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Telepon | 022 201 3789 ext. 168, 169, 239 |
Fax | 022 201 3889 |
E-mail Administrator | erlin.arvelina@polban.ac.id |
E-mail CKO | erlin.arvelina@polban.ac.id |
Print ...
Kontributor...
- Pembimbing: Dedi Nono S.,MT; Toto Tohir, MT, Editor:
Download...
File : 73-2006-EL-KERMA.pdf
(543339 bytes)