Path: Top > Electronics Clipping > ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI > AERONAUTIKA

KNKT Belum Bisa Selidiki Penyebab Kecelakaan

KOMPAS, Senin, 6 Maret 2006, Hal.24
Clipping from JBPTPPOLBAN / 2013-12-16 13:45:54
Oleh : (D05), POLBAN
Dibuat : 2006-03-10, dengan 0 file

Keyword : Pesawat, Komite Nasional Keselamatan Transportasi

SURABAYA, KOMPAS: Hingga Minggu (5/3) malam, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan Lion Air IW 8987 karena data yang terkumpul masih amat terbatas.


Hal itu disebabkan karena tubuh pesawat Lion Air yang Sabtu (4/3) lalu tergelincir keluar dari landasan pacu Bandara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, masih berada di lokasi semula. Roda pesawat masih tertatam di tanah becek sedalam lebih dari satu meter.
"Kami masih mengumpulkan data-data, tadi baru sebatas mengambil gambar pesawat dan bekas-bekas roda di landasan," kata Masruri, salah satu anggota tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang terjun langsung ke lokasi, Minggu (5/3). Menurut dia, KNKT belum bisa melihat kondisi ban karena masih terbenam di tanah.
"Paling cepat besok pagi (Senin ini) pesawat baru bisa digerakkan dan berusaha diangkat."ujar masyuri Pihak KNKT berharap tubuh pesawat MD-82 itu dapat diletakkan di tempat aman, yaitu lokasi yang mudah dilihat dan memudahkan tim KNKT mengumpulkan data dan melakukan penyelidikan.


Sementara itu Manajer Humas Lion Air Hasyim Arsal Alhabsi saat dihubungi secara terpisah menuturkan, olengnya roda pesawat sehingga pesawat terdorong ke luar landasan saat mendarat bukan disebabkan oleh pecah ban. Hasyim juga menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan KNKT.


Untuk mengevakuasi pesawat yang tergelincir ke tanah antara runway dan taxi way sektor S3 dan S4, kemarin didatangkan alat berat dari Denpasar, Bali.


Kemarin pagi salvage (halon dongkrak) telah didatangkan dengan pesawat carter Cardig Air dari Denpasar. Kemarin tangki bahan bakar pesawat MD-82 itu telah selesai dikosongkan ada sekitar 15 drum avtur masing-masing berisi 200 liter.


Menurut Airport Duty Manager Bandara Juanda Mulyono, penyelidikan baru atas penyebab kecelakaan akan dilakukan secara lebih intensif setelah pesawat ada di hanggar. Kemarin, seluruh jadwal penerbangan tetap berlaku normal.***

Deskripsi Alternatif :

SURABAYA, KOMPAS: Hingga Minggu (5/3) malam, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan Lion Air IW 8987 karena data yang terkumpul masih amat terbatas.


Hal itu disebabkan karena tubuh pesawat Lion Air yang Sabtu (4/3) lalu tergelincir keluar dari landasan pacu Bandara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, masih berada di lokasi semula. Roda pesawat masih tertatam di tanah becek sedalam lebih dari satu meter.
"Kami masih mengumpulkan data-data, tadi baru sebatas mengambil gambar pesawat dan bekas-bekas roda di landasan," kata Masruri, salah satu anggota tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang terjun langsung ke lokasi, Minggu (5/3). Menurut dia, KNKT belum bisa melihat kondisi ban karena masih terbenam di tanah.
"Paling cepat besok pagi (Senin ini) pesawat baru bisa digerakkan dan berusaha diangkat."ujar masyuri Pihak KNKT berharap tubuh pesawat MD-82 itu dapat diletakkan di tempat aman, yaitu lokasi yang mudah dilihat dan memudahkan tim KNKT mengumpulkan data dan melakukan penyelidikan.


Sementara itu Manajer Humas Lion Air Hasyim Arsal Alhabsi saat dihubungi secara terpisah menuturkan, olengnya roda pesawat sehingga pesawat terdorong ke luar landasan saat mendarat bukan disebabkan oleh pecah ban. Hasyim juga menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan KNKT.


Untuk mengevakuasi pesawat yang tergelincir ke tanah antara runway dan taxi way sektor S3 dan S4, kemarin didatangkan alat berat dari Denpasar, Bali.


Kemarin pagi salvage (halon dongkrak) telah didatangkan dengan pesawat carter Cardig Air dari Denpasar. Kemarin tangki bahan bakar pesawat MD-82 itu telah selesai dikosongkan ada sekitar 15 drum avtur masing-masing berisi 200 liter.


Menurut Airport Duty Manager Bandara Juanda Mulyono, penyelidikan baru atas penyebab kecelakaan akan dilakukan secara lebih intensif setelah pesawat ada di hanggar. Kemarin, seluruh jadwal penerbangan tetap berlaku normal.***

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
OrganisasiPOLBAN
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Editor: