Path: Top > Electronics Clipping > ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI > TEKNIK SIPIL

Kerusakan Jalan Memicu Kecelakaan Lalu Lintas

KOMPAS, Kamis, 9 Maret 2006, Hal.F
Clipping from JBPTPPOLBAN / 2013-12-16 14:03:51
Oleh : (D08) , POLBAN
Dibuat : 2006-03-10, dengan 0 file

Keyword : Jalan, lubang, retakan

KARAWANG, KOMPAS: Rusaknya jalur pantai utara atau pantura di Kabupaten Karawang menambah intensitas kecelakaan. Hal itu terjadi terutama di titik-titik dengan lubang dan retakan yang besar.
"Saat turun hujan, hampir setiap hari ada kecelakaan. Sebagian besar pengendara sepeda motor jarak jauh," kata Safrudin (49), warga Kampung Krajan, Desa Tamelang, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Rabu (8/3).



Ia menambahkan, lubang-lubang jalan di depan rumahnya tersebut tergenang air saat hujan. Akibatnya pengendara yang melaju kencang sering tidak melihatnya. Menurutnya, korban-korban kecelakaan umumnya belum tahu letak dan besarnya lubang dan retakan itu.



Selain di Desa Tamelang, lubang dan retakan juga terlihat di beberapa titik di sepanjang jalur Cikampek-Karawang Kota. "Lebar retakan-retakan itu lebih besar dari pada ban-ban sepeda motor sehingga sepeda motor yang lewat langsung oleng," ujarnya.



Beberapa titik dengan lubang dan retakan besar, antara lain, di jalur menuju Jakarta di Desa Dawuan Barat, Purwasari, Mekarjaya, Kecamatan Cikampek; serta Pancawati, Duren, dan Cibalongsari, Kecamatan Klan.



Beberapa warga di sekitar jalan mengatakan, kondisi jalan di jalur itu cepat rusak karena banyaknya truk yang lewat berlebihan tonase, terlebih setelah ada larangan bagi truk-truk tersebut untuk masuk ke jalan tol. Sebagian besar truk itu mengangkut pasir, kerikil, dan batu.



Selain faktor kendaraan yang lewat, kerusakan jalan itu juga dipengaruhi oleh kualitas aspal. "Jalur menuju Jawa Tengah sudah lebih lama diaspal, tetapi kondisinya sekarang masih jauh lebih bagus. Ketebalan aspalnya terlihat berbeda," lanjut Safrudin.




Upaya perbaikan




Beberapa pekerja terlihat menambal lubang-lubang itu sejak beberapa hari terakhir. Sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar jalan-jalan berlubang itu memasang tong, ban bekas, atau pohon pisang di tengah jalan sebagai tanda adanya lubang atau retakan yang berbahaya.



Sejauh ini masalah perawatan infrastruktur selalu menjadi masalah karena selalu dihadang oleh kesediaan dana penunjang. Ini karena perawatan tidak berbeda dengan pembangunan sarana fisik itu sendiri.



Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan kepada Kompas, Senin (6/3), mengakui beratnya dana pembangunan dan perawatan infrastruktur terkait dengan pembangunan jalan trans-Jawa Barat bagian selatan.
"Kerap kita selesai membangun satu ruas jalan, ruas lama sudah memerlukan perbaikan," papar Danny.***

Deskripsi Alternatif :

KARAWANG, KOMPAS: Rusaknya jalur pantai utara atau pantura di Kabupaten Karawang menambah intensitas kecelakaan. Hal itu terjadi terutama di titik-titik dengan lubang dan retakan yang besar.
"Saat turun hujan, hampir setiap hari ada kecelakaan. Sebagian besar pengendara sepeda motor jarak jauh," kata Safrudin (49), warga Kampung Krajan, Desa Tamelang, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Rabu (8/3).



Ia menambahkan, lubang-lubang jalan di depan rumahnya tersebut tergenang air saat hujan. Akibatnya pengendara yang melaju kencang sering tidak melihatnya. Menurutnya, korban-korban kecelakaan umumnya belum tahu letak dan besarnya lubang dan retakan itu.



Selain di Desa Tamelang, lubang dan retakan juga terlihat di beberapa titik di sepanjang jalur Cikampek-Karawang Kota. "Lebar retakan-retakan itu lebih besar dari pada ban-ban sepeda motor sehingga sepeda motor yang lewat langsung oleng," ujarnya.



Beberapa titik dengan lubang dan retakan besar, antara lain, di jalur menuju Jakarta di Desa Dawuan Barat, Purwasari, Mekarjaya, Kecamatan Cikampek; serta Pancawati, Duren, dan Cibalongsari, Kecamatan Klan.



Beberapa warga di sekitar jalan mengatakan, kondisi jalan di jalur itu cepat rusak karena banyaknya truk yang lewat berlebihan tonase, terlebih setelah ada larangan bagi truk-truk tersebut untuk masuk ke jalan tol. Sebagian besar truk itu mengangkut pasir, kerikil, dan batu.



Selain faktor kendaraan yang lewat, kerusakan jalan itu juga dipengaruhi oleh kualitas aspal. "Jalur menuju Jawa Tengah sudah lebih lama diaspal, tetapi kondisinya sekarang masih jauh lebih bagus. Ketebalan aspalnya terlihat berbeda," lanjut Safrudin.




Upaya perbaikan




Beberapa pekerja terlihat menambal lubang-lubang itu sejak beberapa hari terakhir. Sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar jalan-jalan berlubang itu memasang tong, ban bekas, atau pohon pisang di tengah jalan sebagai tanda adanya lubang atau retakan yang berbahaya.



Sejauh ini masalah perawatan infrastruktur selalu menjadi masalah karena selalu dihadang oleh kesediaan dana penunjang. Ini karena perawatan tidak berbeda dengan pembangunan sarana fisik itu sendiri.



Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan kepada Kompas, Senin (6/3), mengakui beratnya dana pembangunan dan perawatan infrastruktur terkait dengan pembangunan jalan trans-Jawa Barat bagian selatan.
"Kerap kita selesai membangun satu ruas jalan, ruas lama sudah memerlukan perbaikan," papar Danny.***

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID PublisherJBPTPPOLBAN
OrganisasiPOLBAN
Nama KontakErlin Arvelina
AlamatJl. Trsn. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga
KotaBandung
DaerahJawa Barat
NegaraIndonesia
Telepon022 201 3789 ext. 168, 169, 239
Fax022 201 3889
E-mail Administratorerlin.arvelina@polban.ac.id
E-mail CKOerlin.arvelina@polban.ac.id

Print ...

Kontributor...

  • Editor: