GDL

JAKARTA: Tak mau kalah dengan rekannya di konvensional, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) juga tengah menyiapkan lansekap penataan industri komprehensif.


Ketua Umum AASI M.Syakir Sula mengatakan jumlah pelaku asuransi syariah yang semakin banyak membutuhkan adanya penataan yang menyeluruh untuk mengantisipasi perkembangan masa mendatang.
"Saya sudah siapkan konsepnya tinggal kami bahas bersama lagi di asosiasi sebelum nantinya diserahkan kepada Departemen Keuangan," ujar dia kepada Bisnis, kemarin.


Menurut dia, penyusunan konsep penataan industri asuransi syariah akan dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi resistensi seperti yang terjadi pada asuransi konvensional.


Sejumlah materi konsep yang dibahas a.l. menyangkut upaya meningkatkan permodalan asuransi syariah dari Rp 2 miliar menjadi Rp 5 miliar. Selain itu, AASI tengah. melakukan program pendidikan peningkatan kualifikasi tenaga perasuransian syariah.
"Kami jalankan sesuai dengan kebutuhan, target kami di tahun 2010 paling tidak kami bisa meraih 5% pangsa pasar dari industri asuransi konvensional," ujar Syakir.


Meski industri asuransi jiwa berhasil menarik minat jumlah tertanggung yang tercatat terakhir sebesar 2,27 juta polis, total premi yang dibukukan beranjak dari posisi di bawah 1%.


Di sisi lain total investasi asuransi syariah sepanjang 2004 naik 47,2% menjadi Rp 417,9 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, masih kalah jauh ketimbang asuransi konvensional yang menempatkan Rp 50 triliun di sejumlah lahan investasi.


Sementara itu, Sekjen AASI M. Zubair justru mengatakan kebutuhan akan keberadaan lansekap asuransi syariah belum dirasakan signifikan saat ini dan masih bisa mengikuti penataan industri yang konvensional.
"Karena hanya tiga anggota yang berbentuk perusahaan sisanya kan cabang syariah dari perusahaan konvensional," katanya.***

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark